Rabu, 30 Mei 2018

Pesan Kaos Raglan Surabaya, Kaos Agustusan, WA 081216111400


Menjelang 17 Agustus, banyak orang mencari kaos untuk Agustusan. Termasuk salah seorang customer kami, Bu RT dari sebuah Perumahan di  Sidoarjo. Ia bersama tetangga berkeliling mencari tempat untuk pesan kaos raglan.
“Mas, Saya pinjam KTP nya ya?” Katanya.
“Saya khan baru kenal sampeyan. Dari pada nanti ada apa-apa, saya antisipasi saja. Jangan marah ya Mas... Jadi saya bisa minta KTP nya?”
“Ya sudah Bu tidak apa-apa, ini saya titipkan KTP saya ke Njenengan.” Salah seorang tim CS, akhirnya memberikan KTPnya.
....
Hal ini terjadi setelah Ibu RT ini menyerahkan DP sebesar Rp 2.5 juta. Jumlah yang tidak kecil bagi seorang ibu rumah tangga. “Harap maklum, banyak muncul berita-berita penipuan Mas. Jadi saya juga harus hati-hati. Apalagi ini bukan uang saya, tapi uang warga satu RT.”

Harus Ketemu
Meski sekarang sudah ada marketplace di mana orang biasa bertransaksi online, jasa seperti konveksi surabaya ini tidak bisa disamakan. Meski semua promosi sudah menggunakan media online, customer, terutama yang baru, masih butuh ketemu.
Alasannya? Resiko yang besar. Rata-rata DP atau uang muka di konveksi surabaya sebesar 50% dari nilai total transaksi. Berita-berita penipuan yang marak muncul membuat semua orang harus berhati-hati. Tidak terbayangkan jumlah uang yang besar hilang karena kecerobohan. Terlalu mudah percaya dengan orang yang baru ketemu. Apalagi di online, tidak pernah bertemu.
Wajar, bila sebagian besar customer baru pasti minta ketemu. Mereka ingin tahu di mana kantornya.

Menawar Harga
Ini juga adalah sesuatu yang khas dari ibu-ibu. Menghadapi customer ibu-ibu memang harus ekstra sabar dengan tawar-menawar. Untuk minta turun harga 1000-2000, mereka sangat telaten.
Padahal tidak jarang harga yang diberikan sebenarnya sudah murah. Tapi tetap saja, kebiasaan menawar tidak bisa hilang. Ingin mendapatkan kaos yang bagus, tidak mudah rusak, nyaman dipakai tapi harganya murah. Itulah ibu-ibu.

Kaos atau Saringan?
“Alhamdulillah Mas, kaosnya tebal dan bagus. Saya sempat dag dig dug lho. Waktu saya bilang harganya segitu, salah seorang ibu ngomong ke saya. ‘Kok, harganya murah betul. Jangan-jangan sampeyan ditipu Bu RT. Itu dapat kaos atau saringan?’”
“Setelah selesai dan melihat sendiri, saya lega. Ternyata kaosnya bagus dan tebal. Terima kasih banget ya Mas.” Ungkap Bu RT.
Memang bagi sebagian orang, harga murah identik dengan kualitas yang rendah. Tapi tidak dengan produksi konveksi kami. Dengan harga terjangkau, kaos berkualitas tetap bisa didapat. 

Variasi Ukuran dan Tambah Jumlah di Tengah Jalan
Karena yang pesan adalah warga satu RT, jumlah dan ukurannya bervariasi. Bahkan tidak jarang ada juga ukuran untuk bayi.
“Bagaimana lagi Mas, ini tetangga. Kalau tidak diikuti, nanti khawatir jadi masalah di kampung. Jadi minta tolong ya Mas. Bisa ya?”
Bagaimana lagi, terpaksa tim CS harus rundingan dulu dengan bagian produksi. Dan Alhamdulillah, ternyata bisa.
Sementara untuk jumlah yang bertambah sewaktu-waktu, ini tidak bisa kami akomodir. Banyak customer, setelah jumlah pesanan disepakati, dua atau tiga hari kemudian, minta tambah. Ini terpaksa harus kami tolak. Karena saat proses berjalan, tidak bisa berhenti menunggu tambahan jumlah baru.
Alasannya, jadwal produksi akan terganggu. Dan bila jadwal produksi terganggu, akan banyak order lain yang terbengkalai. Ini jelas sangat merugikan.

Bermanfaat
Ibu RT, customer kami, bersedia membagi foto saat menjadi juara kampung terbaik. Kaos hasil produksi konveksi juga sangat membantu katanya. Itu juga memang yang jadi harapan kami. Tidak hanya mendatangkan penghasilan, manfaat bagi orang lain juga terasa.
Bagi yang ingin pesan kaos raglan di konveksi surabaya atau sekedar tanya-tanya dulu silahkan WA tim CS di 081216111400. Kalau mau komentar bisa juga tulis di bawah ini.
#pesankaos #pesankaossurabaya #pesankaosraglan #pesankaosraglansurabaya #pesankaosagustusan #pesankaosagustusansurabaya #buatkaossurabaya #orderkaossurabaya #bikinkaossurabaya #produksikaossurabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar